Judul : Empat Su-27 TNI AU Jalani Upgrade Batch Pertama
link : Empat Su-27 TNI AU Jalani Upgrade Batch Pertama
Empat Su-27 TNI AU Jalani Upgrade Batch Pertama
Di BelarusiaPesawat Sukhoi Su-27 di hanggar Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. [Ery] ●
Empat pesawat jet tempur generasi 4+++ buatan Rusia yang dimiliki TNI Angkatan Udara (AU), Sukhoi Su-27, sedang menjalani upgrade batch pertama di Belarusia. Sementara dua pesawat lainnya juga sedang menjalani pemeliharaan di Skadron Teknik (Skatek).
“Ada dua pesawat yang sedang stanby di sini (Lanud Sultan Hasanuddin), kemudian dua pemeliharaan di Skatek (Skadron Teknik), empat sedang melaksanakan upgrade yang batch pertama, yaitu pesawat-pesawat Sukhoi Su-27 di Belarusia. Kemudian delapan pesawat sedang melaksanakan kegiatan dalam rangka HUT TNI Angkatan Udara di Lanud Iswahjudi, Madiun,” terang Kadispenau, Marsma TNI Jemi Trisonjaya, di Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Rabu (29/3/2017) lalu.
Pesawat yang mendiami Skadron Udara 11 ini datang pertama kali pada tahun 2004. TNI AU memiliki tiga batch pesawat yang mahir dalam dogfight ini dan total TNI AU memiliki satu skadron (16 pesawat).
Mengenai jumlah armada pesawat dalam satu skadron, setiap negara memiliki jumlah yang berbeda. Ada negara yang setiap skadron memiliki 12 armada pesawat, ada pula yang memiliki hingga 16 armada pesawat dalam setiap skadon. Hal tersebut tergantung dari mazhab mana yang dianut oleh Angkatan Udara pada suatu negara. Sementara di Indonesia, jumlah armada pesawat dalam satu skadron sebanyak 16 pesawat.
“Idealnya untuk dahulu satu skadron itu duabelas. Seiring bertambahnya perkembangan zaman kita mengalami perkembangan organisasi sehingga jumlahnya enambelas. Di seluruh dunia, jumlahnya sekitar 12-16 tergantung dari mazhab mana yang digunakan oleh Angkatan Udara di negara itu,” jelas Mayor Pnb Setyo Budi Pulungan, Komandan Flightlat Skadron Udara 11.
Author: Fery Setiawan
Empat pesawat jet tempur generasi 4+++ buatan Rusia yang dimiliki TNI Angkatan Udara (AU), Sukhoi Su-27, sedang menjalani upgrade batch pertama di Belarusia. Sementara dua pesawat lainnya juga sedang menjalani pemeliharaan di Skadron Teknik (Skatek).
“Ada dua pesawat yang sedang stanby di sini (Lanud Sultan Hasanuddin), kemudian dua pemeliharaan di Skatek (Skadron Teknik), empat sedang melaksanakan upgrade yang batch pertama, yaitu pesawat-pesawat Sukhoi Su-27 di Belarusia. Kemudian delapan pesawat sedang melaksanakan kegiatan dalam rangka HUT TNI Angkatan Udara di Lanud Iswahjudi, Madiun,” terang Kadispenau, Marsma TNI Jemi Trisonjaya, di Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Rabu (29/3/2017) lalu.
Pesawat yang mendiami Skadron Udara 11 ini datang pertama kali pada tahun 2004. TNI AU memiliki tiga batch pesawat yang mahir dalam dogfight ini dan total TNI AU memiliki satu skadron (16 pesawat).
Mengenai jumlah armada pesawat dalam satu skadron, setiap negara memiliki jumlah yang berbeda. Ada negara yang setiap skadron memiliki 12 armada pesawat, ada pula yang memiliki hingga 16 armada pesawat dalam setiap skadon. Hal tersebut tergantung dari mazhab mana yang dianut oleh Angkatan Udara pada suatu negara. Sementara di Indonesia, jumlah armada pesawat dalam satu skadron sebanyak 16 pesawat.
“Idealnya untuk dahulu satu skadron itu duabelas. Seiring bertambahnya perkembangan zaman kita mengalami perkembangan organisasi sehingga jumlahnya enambelas. Di seluruh dunia, jumlahnya sekitar 12-16 tergantung dari mazhab mana yang digunakan oleh Angkatan Udara di negara itu,” jelas Mayor Pnb Setyo Budi Pulungan, Komandan Flightlat Skadron Udara 11.
Author: Fery Setiawan
★ angkasa
Demikianlah Artikel Empat Su-27 TNI AU Jalani Upgrade Batch Pertama
Sekianlah artikel Empat Su-27 TNI AU Jalani Upgrade Batch Pertama kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Empat Su-27 TNI AU Jalani Upgrade Batch Pertama dengan alamat link http://id-netizen.blogspot.com/2017/04/empat-su-27-tni-au-jalani-upgrade-batch.html